Taipei Fun Pass merupakan sebuah tiket terusan untuk main ke 22 atraksi untuk wisatawan.
Jauh-jauh hari sebelum liburan, saya membiasakan diri untuk menyusun itinerary dengan tujuan agar ngga terjadi kebingungan ketika sudah di negara / kota tujuan dan waktu yang saya punya walaupun sebentar bisa menjadi maksimal. Liburan ke Taipei kali ini adalah dalam rangka untuk Babymoon jadi itinerary pun dibikin agak longgar dan santai mengingat istri sudah hamil 7 bulan.
Taipei Fun Pass
Oh ya, sembari menyusun itinerary perjalanan, saya pun menemukan Taipei Fun Pass (TFP) yang ternyata sangat membantu saya memutuskan untuk pergi ke lokasi A, B, C dan seterusnya. Taipei Fun Pass ini punya masa aktif yang berbeda yaitu 1 hari, 2 hari dan 3 hari dan akan aktif ketika pertama kali kita gunakan. TFP dapat dipakai untuk masuk ke atraksi wisatawan, transportasi umum dan beberapa tempat belanja, restoran dan sejenisnya di Taipei tentunya. Perlu di note bahwa TFP ini tidak berlaku untuk bus dengan 4 digit angka ya bro/sis. Misalnya: Bus nomor 1062 dengan jurusan Jiufen. Saya udah coba, untungnya bisa bayar menggunakan cash. ๐
Taipei Fun Pass ini saya beli di Klook dengan harga Rp 800rb-an yang nantinya bisa diambil pas mendarat di Taoyuan International Airport di Taipei, Taiwan. Kalau tiba di terminal 1, maka dari pintu / hall kedatangan tinggal belok kiri lalu lurus sampai mentok aja, nanti akan ketemu counter berlogo Klook untuk menukarkan Taipei Fun Pass.
Bisa dilihat pada gambar di atas bahwa ada 22 atraksi yang super keren untuk dikunjungi dan sepertinya ngga akan cukup 3 hari untuk dieksplor semuanya. Ya sudah ngga usah panjang-panjang lagi langsung ya ke itinerarynya.
Day 1:
Saya tiba di Taoyuan Intl Airport jam 10.00, menunggu bagasi dan menyempatkan makan di Airport sampai sekitar jam 12.00. Saya menggunakan MRT Jichang Line menuju ke Taipei Main Station lalu berganti kereta ke Bannan Line dengan biaya sekitar Rp 80,000-an (saya gunakan biaya kira-kira karena fluktuatif mengikuti nilai tukar dollar Taiwan ya dan istri saya belum selesai rekap pengeluaran ๐). Kira-kira jam 14.00 saya tiba di hotel saya yang pertama yaitu Les Suites Taipei Da An (Da An District). Hari pertama tidak banyak lokasi yang dikunjungi mengingat sudah jam nanggung dan kami cukup kelelahan setelah over night flight.
Saya memutuskan hari pertama ini hanya ke Shilin night market yang tidak terlalu jauh dari hotel. Dan Shilin night market merupakan yang terbesar dan paling ramai dikunjungi. Di sini saya mencoba Stinky Tofu yang terkenal katanya enak itu etapi ternyata sama sekali ngga enak ๐. Buat yang belum tau apa itu Stinky Tofu, adalah tahu yang sudah basi lalu dimasak dengan dengan campuran daging slice sedikit, lalu jamur enoki, darah babi beku beserta sedikit sayuran. Dari baunya saja sebenarnya sudah menghilangkan selera dan rasa lapar, tapi karena penasaran pengen coba, tetap saya lahap juga ๐คฎ.
Day 2:
Tidur yang cukup dan sarapan yang enak bikin saya dan istri fit dan siap eksplor Taipei! Brrrrrrrrrr udara dingin dan angin kenceng niupin kita berdua pas keluar dari pintu utama hotel, bikin mager dan masuk balik ke dalam selimut. ๐คงTapi ngga boleh! Kita harus tetap berangkat ๐. Sambil masukkin tangan ke jaket, saya jalan kaki menuju halte bus depan stasiun Zhongxiao Fuxing untuk naik bus nomor 1062. Dari jauh tuh udah kelihatan antrian bus, tapi ngga usah kuatir karena 15-30 menit sekali busnya lewat kok. Begitu bus dateng, saya buru-buru naik berharap di bus suhunya hangat, etapiii etapiiiii pas nge-tap kartu TFP di bus langsung ada bunyi โbeeeepโ yang cukup kenceng menandakan error / tidak ada saldo. Duh malu kalau diingat-ingat. Tadinya sudah mau kembali turun tetapi ada staff dari bus tersebut yang mengatakan bahwa bisa membayar dengan uang cash, fyuhhh untunglah kalau begitu saya tetap bisa berangkat ke Jiufen! Kalau bayar cash itu harganya NT$ 100 aja kok.
Jiufen Old Street
Perjalanan memakan waktu 1 jam 45 menit, saya manfaatkan untuk tidur lagi di bus ๐ngantuk banget cuy! Sampai di Jiufen Old Street, udaranya lebih dingin lagi dari di kota. Bisa dimaklumi karena memang Jiufen ini adalah dataran yang cukup tinggi dan waktu itu sedang musim hujan. Hal pertama yang saya cari adalah makanan, perut lapar ditambah lagi suhunya cukup dingin *alesan ๐. Dan yang saya dapatkan pertama kali saat memasuki gang yang cukup ramai adalah beef noodle yang memang katanya terkenal di Taipei dan tempatnya rame banget sampai-sampai kita dilarang ngobrol. Jadi kita harus cepet makan, cepet bayar dan pergi dari situ! Galak banget pemilik kedainya ๐mungkin biar orang lain ngga lama ngantri ya, tapi caranya agak kurang baik.
Di gang sempit ini banyak banget pedagang, mulai dari street food beraneka ragam, fashion shop, bahkan sex shop pun ada di sini ๐. Mata saya langsung blingbling karena melihat banyaknya pilihan makanan. Pemberhentian berikutnya (cieelah cem naek busway aja) adalah kios penjual kue mirip Beard Papa gitu tapi kuenya seperti croissant yang di isi krim soes dan rasanya daebakkkk enak similikiti pokoknya. Harganya cukup Rp 25,000 aja.
Cemilan berikutnya adalah Taro Balls yang cukup terkenal juga di Jiufen Old Street ini. Pas beli ini, kita disuruh pilih, mau yang panas atau dingin, tentu saja saya pilih yang dingin biar seger ๐คฉpadahal udaranya dingin banget haha. Harganya juga sama dengan kue soes tadi yaitu Rp 25,000.
A-Mei Tea House
Tujuan utama saya sebenernya pengen ke A-Mei Tea House yang berdiri sejak abad ke 20. Tetapi dulunya A-Mei Tea House adalah toko pandai besi milik kakeknya yang didirikan untuk mendukung masa-masa pertambangan emas. Setelah masa pertambangan selesai, toko pandai besi pun disulap menjadi rumah untuk minum teh dan diberi nama sesuai dengan pemiliknya, Amei.
A-Mei Tea House menawarkan menu set seharga NT$150 per orang, terdiri dari tehnya itu sendiri, lalu 4 jenis cemilan kecil dengan pemandangan alam yang luar biasa. Sayangnya karena hujan, pemandangan terhalang oleh plastik penutup agar air hujan tidak masuk ke dalam, kebetulan kami dapat duduk di roof top.
Setelah selesai dengan A-Mei Tea Tea House, saya berjalan balik ke arah halte bus, kali ini mengarah balik ke kota lagi karena tujuan berikutnya adalah Miramar Ferris Wheel!
Miramar Ferris Wheel
Terekdungces! Kita cukup naik bus yang sama dari Jiufen menuju ke kota dan turun di tempat yang sama yaitu di depan MRT Zhongxiao Fuxing. Nah untuk ke Miramar Ferris Wheel, tinggal masuk ke MRT Zhongxiao Fuxing untuk naik kereta Wenhu Line (arah Taipei Nangang Exhibition Center) 5 stop dan turun di Jiannan Rd Station. Lalu tinggal jalan 5 menit udah sampai di Miramar. Mungkin sebenarnya Miramar ini adalah mall yang cukup gede ya, jadi namanya Miramar Ferris Wheel. Yang ngga ada kerjaan trus mau iseng nonton IMAX, di sini juga ada loh ๐.
Harga tiket untuk naik Ferris Wheel kisaran Rp 80,000-an / orang tetapi dengan menggunakan TFP kita bisa gratis naik, cihuy banget kan?! Ada 2 tipe boks di Ferris Wheel ini yaitu yang full transparan kaca dan yang satu lagi biasa saja. Untuk yang ingin transparan harus menunggu 30 menit lebih lama, jadi saya pilih yang biasa saja dan menunggu hanya 5 menit.
Daya tarik dari Miramar ngga cuma Ferris Wheel tetapi di area bawah ada mini entertainment park loh, jadi bisa sangat menyenangkan kalau bawa anak kecil main di sini sekalian. Setelah turun, saya pun jalan menyeberang dari sisi Miramar untuk ke Food Republic untuk makan malam. Pilihan makanan di sini beragam sekali (yaiyalahh Gie, namanya juga food court ๐ฅ๐๐ป) , lalu sebelum kembali ke hotel, saya mampir ke 7-11 di depan Food Republic untuk beli cemilan dan air mineral.
Day 3:
Daan Forest Park
Pagi ini saya memutuskan untuk main ke Daan Forest Park karena ingin menerbangkan drone. FYI, di Taipei ngga banyak tempat yang memperbolehkan untuk menerbangkan drone dan Daan Forest Park ini salah satu yang masih boleh, itu pun tidak boleh lebih tinggi dari 60 meter.
Daan Forest Park ini cukup luas dan banyak aktifitas pagi hari, seperti Taichi, jogging, jalan-jalan dengan anak-anak dan ada pula yang cuma duduk di bangku taman sambil baca koran. Memang enak aktifitas pagi di taman yang udaranya masih segar juga.
National Palace Museum Taipei
Dari Daan Forest Park, saya melanjutkan perjalanan menuju ke National Palace Museum dengan naik MRT Tamsui-Xinyin Line (merah) arah Tamsui Station dan turun di Shilin Station dan melanjutkan dengan bus nomor 306 dan turun tepat di lobi museum. Saran saya jangan naik full MRT karena nanti akan berjalan jauh untuk masuk ke area museumnya, jadi paling mudah adalah MRT kombinasi dengan bus.
Tiket masuk National Palace Museum ini adalah NT$ 350 atau sekitar Rp 175,000-an kira-kira, tapi untuk pemegang TFP tentu saja gratis! HAHA. Menurut saya pribadi, museum ini ngga semenarik itu, masih lebih betah di museum-museum di Jogjakarta ๐. Memang di sini ngga cuma memajang benda-benda bersejarah, tapi juga ada koleksi seni yang cukup unik-unik. Jujur saja kami berdua lebih banyak menghabiskan waktu foto-foto di taman bagian luar dari museum ini. ๐
Selesai dari National Palace, kami kembali ke Shilin Station dengan bus yang sama. Karena kami lihat ada beberapa street food dan restoran yang sepertinya menarik untuk makan siang.
Taipei 101
Dari Shilin Station kami naik MRT lagi direct menuju Taipei 101 dengan line yang sama juga (Tamsui-Xinyin Line) dan memakan waktu 30 menit. Taipei 101 ini sebenernya punya nama formal yaitu Taipei World Financial Center tapi di sini juga ada shopping area, food area dan juga observation deck yang terkenal itu.
Untuk naik ke observation deck, ada tiket yang harus dibeli seharga NT$ 600 atau setara dengan Rp 300,000! Mahal banget ya! Tapi kita sih tenang karena kan pakai TFP bisa gratis naik ke observation deck wohooo ๐. Dari lobi observation deck kita naik ke lantai 89 dengan lift dengan kecepatan super! Hanya 37 detik dari lantai 5 ke lantai 89! Gokils! Bikin kuping pengeng juga sih itu ckckc sampe takut kenapa-napa nih kuping ๐ .
Pemandangan kota dari sini memang luar biasa bagus deh, agak disayangkan langitnya kelabu, coba aja ada matahari dan langit biru! Udah pasti bisa menghasilkan foto yang bagus ๐. Selain bisa melihat pemandangan kota, ada beberapa spot di observation deck untuk berfoto dan ada area lainnya yang menjual souvenir bahkan sampai coffee shop. Coffee time with superb views, harga kopi dan makanannya juga bikin kantong bolong. Mereka menjual pemandangannya ๐.
Raohe Night Market
Menuju ke Raohe Night Market dari Taipei 101 sangat saya sarankan untuk menggunakan bus nomor 311/611/66 karena jika naik MRT akan memutar cukup jauh.
Raohe Night Market juga salah satu night market yang terkenal di Taipei karena cukup panjang dan dalam *eh apaan sih ๐dan banyak juga makanan, souvenir, fashion shop di dalamnya. Satu cemilan yang menurut saya wajib banget di coba tuh cumi goreng, lembut bangettt cuminya (nanti lihat di vlog ya kalau penasaran, lupa saya foto) tapi luarnya crispy! ๐ฆ
Day 4:
Maokong Gondola
Hari berikutnya, setelah sarapan kami berencana untuk ke Maokong menggunakan Gondola yang akhirnya terkenal dengan nama Maokong Gondola. Kami berangkat dari Jiantan Station menuju ke Taipei Zoo Station (transit 1x pindah jalur di Daan Station). Di hari ke-4 ini akhirnya matahari muncul walaupun masih malu-malu, tapi cukup menyenangkan bisa terpapar sinar matahari setelah 3 hari sebelumnya mendung terus.
Untuk menuju ke Maokong dengan menggunakan gondola, pengunjung umumnya harus membeli tiket seharga NT$ 120 atau Rp 60,000 / trip jadi anggaplah per-orang pulang pergi Rp 120,000 ya. Lagi-lagi dengan Taipei Fun Pass, kami gratis naik gondola untuk menuju Maokong ๐.
Pada dasarnya Maokong itu seperti puncak pada jaman dulu kali ya. Karena masih sepi, udaranya juga masih super sejuk, banyak orang jualan makanan pinggir jalan dan ada beberapa kuil juga. Dan beruntungnya kami bisa berfoto di salah satu pohon yang bunganya berwarna pink, cantik sekali ๐. Kami menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam untuk bengong-bengong lihat pemandangan, eksplor sekitar Maokong Station dan cemil-cemil street food di sana.
Miniatures Museum of Taiwan
Nah ini baru museum yang saya suka! Museum yang berisikan miniatur dari Taiwan ini sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi. Anyway, untuk menuju ke tempat ini, dari Taipei Zoo Station kami naik kereta lagi menuju Nanjing Fuxing Station dan berjalan kaki sekitar 10 menit untuk sampai di museum.
Koleksi museum ini mungkin udah ngga bisa lagi dihitung dengan uang, sangat luar biasa banyak dan bagus-bagus semuanya. Detail dari setiap miniatur itu benar-benar seperti asli di dunia sebenarnya. Bahkan saya sempet posting Instagram-story yang bilang โlihat nih, hotel gue hari iniโ (close shot dan zoom out) yang akhirnya menunjukkan bahwa ternyata hanya sebuah miniatur dari arena hotel.๐ค
Eh saking serunya cerita, saya lupa menginformasikan harga tiket masuk ke museum ini adalah NT$ 180 atau Rp 90,000 / orang.
Day 5:
Hari ke-5 merupakan harinya bersantai dan belanja-belanja. Sebelum tiba di Taipei, saya sudah browsing area mana aja yang terbaik untuk belanja dan kebanyakan informasi bilang bahwa Ximending dan Wufenpu adalah tempatnya. Tentunya 2 tempat ini memiliki perbedaan yang cukup besar, saya lanjut ceritanya di bawah.
Pilihan pertama kami menuju ke Wufenpu dulu karena katanya barang di sini murah meriah. Wufenpu sendiri adalah kawasan belanja grosiran semaca mangga dua gitu deh kalau di Jakarta. Baru sampai di area depannya saja sudah banyak t-shirt berkarung-karung yang siap dikirim entah kemana, lalu ada lagi toko yang meletakkan 1 container besar berisi baju bertumpuk-tumpuk, benar-benar barang-barang grosir. Saya juga masuk ke salah satu toko asesoris di sana ya harganya cukupan murah dan promo jika beli 5 barang, maka akan diberikan diskon sebesar 10-15% kalau tidak salah ingat.
Beranjak dari Wufenpu, kami menuju ke Ximending Shopping District. Nah di sini nih gudangnya kalau mau shopping seru *menurut saya*. Kalau di Wufenpu itu barang-barang grosiran, di Ximending ini lebih ke area belanja barang-barang branded seperti Adidas, H&M, Uniqlo dan lain-lainnya. Tapi bukan berarti memang branded semua dan hanya ada barang mahal. Di Ximending ini juga ada kok toko fashion, asesoris, tas dengan harga yang terjangkau. Yang serunya lagi, di sini juga ada street food & beverages seperti minuman boba, fried chicken dan lainnya.
Seharian ini dan 1 hari terakhir berikutnya kami habiskan untuk beli oleh-oleh dan bersantai-santai karena bumil juga udah kecapean banget jalan sana-sini. Beruntungnya kami juga dapat hotel-hotel yang sangat nyaman dan dekat dengan transportasi umum, ulasannya bisa dibaca di postingan berikut:
- https://siogie.com/les-suites-taipei-hotel-review.htm
- https://siogie.com/review-the-tango-taipei-jiantan-hotel-super-canggih.htm
- https://siogie.com/review-just-sleep-ximending.htm
Yang pasti kalau main ke Taipei wajib beli tuh Taipei Fun Pass karena sangat bisa berhemat banget, saya saja merasa kalau TFP yang saya punya belum dimaksimalin, mungkin lain waktu saya akan eksplor lebih banyak lagi.
Hitungan Balik Modal Beli Taipei Fun Pass:
โข Miramar Ferris Wheel | Rp 80,000 |
โข National Palace Museum | Rp 175,000 |
โข Taipei 101 | Rp 300,000 |
โข Maokong Gondola | Rp 120,000 |
โข Miniatus Museum of Taiwan | Rp 90,000 |
โข Unlimited Trip MRT / Bus | Rp 250,000 (+/-) |
TOTAL | Rp 1,015,000 |
Tuh bisa dilihat sendiri bahwa saya berhemat cukup banyak karena pakai Taipei Fun Pass, itu pun masih belum maksimal banget penggunaannya.
Yaps! Itu saja yang bisa saya bagikan tentang Itinerary Liburan 5 Hari 4 Malam ke Taipei Dengan Taipei Fun Pass. Kalau ada info yang kurang jelas, monggo ditanyakan, saya akan jawab sebisanya. Hatur nuhun sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini.
Cheers,
Ogie
22 comments
hahaha sebagai pecinta tahu, aku juga penasaran pengen cobain Stinky Tofu