Setelah sukses dengan tulisan Jalan Jalan ke Jepang Bagian 1 kini mari kita lanjutkan ke Jalan Jalan ke Jepang Bagian 2 (cieelah macam penulis terkenal aja). Yuk lanjut dibaca ya, semoga ga ngebosenin.
Hari ke 4: Arashiyama – Fushimiinari – Philosopher Path
Pagi ini saya start menuju ke Arashiyama St via Higashiyama St jam 08.00 perjalanan ditempuh selama kurang lebih 40 menit. Untuk menuju ke Bamboo Groove dari Arashiyama St hanya tinggal keluar dari stasiun dan turun kebawah, nanti disebelah kanan ada stasiun kecil tempat Sagano Romantic Train. persis di sebelahnya stasiun itu ada gang kecil di sebelah kanan, nah tinggal ikutin jalan itu untuk menuju ke hutan bambunya (jika kalian sudah menemukan tempat sewa sepeda berarti sudah benar 😀 ). Diujung gang ini nanti akan ketemu jalan berukuran 2 mobil, belok aja ke kiri lalu nyebrang jalan dan belok ke kanan. Memang agak bingung tapi pasti ketemu karena banyak juga wisatawan lain yang kesana. 😀
Yuk mari masuk dan eksplor hutan bambu ini. Ada beberapa temple kecil yang cukup menarik di dalam area hutan bambu ini. Untungnya saya datang agak pagian jadi belum terlalu padat wisatawan (bisa narsis dulu sana sini). Salah satu yang saya ingat adalah Nonomiya Shrine yang didepannya terparkir kereta2 yang terkenal dengan sebutan rickshaw. Para penarik rickshaw dengan sopan menghampiri saya ketika sedang foto2 dan menawarkan jasanya yang dimulai dari ¥5000 keatas.
Saya menemukan 1 spot yang masih sangat sepi untuk berfoto ria, maju sedikit dari Nonomiya Shrine (arah rel kereta api) ada disebelah kanan jalan.
Melanjutkan perjalanan singkat dari Bamboo Groove, saya kembali mengarah ke stasiun tempat Sagano Romantic Train dan membeli tiket seharga ¥620 / one way. Sebagai informasi tambahan bahwa Sagano Romantic Train ini tutup setiap hari rabu dan akhir desember sampai dengan akhir februari (musim dingin). View yang kita dapat jika naik kereta ini sangatlah menarik, keluar masuk terowongan, melewati sungai dan melihat pohon2 dengan warna daun yang menarik. Oh ya dijalan menuju ke stasiun saya mampir untuk membeli cemilan yang keliatannya enak. Lupa namanya tapi harganya cukup murah ¥200.
Sembari nunggu jam berangkat Sagano Romantic Train saya makan di cafe yang terletak di stasiun. Pesan nasi goreng dan mencoba roti es krim matcha yang enakkkk.
Sagano Romantic Train ini berujung di Torokko Kameoka Station, nah dari sini saya harus jalan kaki kurang lebih 20 menit menuju Umahori Station karena saya mau lanjut ke Fushimi Inari yang berjarak 40 menitan naik kereta.
Penampakan dari stasiunnya sih ngga begitu ramai tetapi begitu mendekati gapura pintu masuk *jrengg jrenggg* ternyata ruameeee sekali tapi tetep sih rame ngga rame ya harus mejeng hahaha. Disebelah pintu masuk ada beberapa tenda yang berjualan dan salah satunya jualan Yukata yang cukup murah hanya seharga ¥1500. Berjalan menuju ke atas menyusuri puluhan, ratusan bahkan ribuan gapura (lebay) bersamaan dengan wisatawan lainnya. Butuh usaha dan kesabaran lebih untuk menunggu momen yang tepat dan sepi jadi seolah2 tempat kita foto itu sepi padahal mah numpuk sama wisatawan :D. Sebelum lupa, foto dibawah ini nih yang ada ibu2 narsis sebenernya adalah semacam tempat untuk membersihkan diri untuk masuk ke tempat suci *ceritanya gitu* tapi malah jadi tempat foto2 tanpa tau artinya termasuk saya ngga coba cuci tangan apalagi minum dari air itu haha.
Lelahhhh kaki hayati bangggg! Ga usahlah naik sampai atas, turun aja udah sore nih. Ngacir buru2 balik ke stasiun mau ngejar ke Philosopher Path. Dari Inari St balik ke Higashiyama St lalu lanjut naik bus nomor 100 dan turun di Ginkakuji. Jalan atau hanya sekedar duduk2 di Philosopher Path ini sungguh menyenangkan (dimana coba di Kyoto yang ga menyenangkan) :p. Kebanyakan sakurannya sudah lewat masa bloomingnya jadi saya cuma dapet sisa2nya aja :(.
Hari ke 5: Osaka – Kobe
Nah hari ini pagi2 saya udah di Osaka loh! Numpang titip koper di Osaka St dan langsung cus ke Kobe untuk cobain kobe beef yang terkenal ituh :D. Buat meat lovers, kobe beef sangat sangat sangatttt saya rekomendasikan! ENAKKKKKKK. Restoran yang saya coba adalah steakland, sekitar 10 menitan jalan kaki dari Kobe St. Nah kobe beef ini murah pada jam makan siang alias lunch set menu seharga ¥3500 / orang (salad, main course dan dessert + minum).
Kobe sendiri seperti kota pada umumnya dan mungkin next time akan kesini lagi untuk explore, salah satunya mount rokko sepertinya cukup menarik karena bisa melihat kota dari atas.
Yak! perut kenyang, saatnya kembali ke Osaka! Direct menuju ke Osaka Castle via Osakajokoen St.
Sampai di Osakajokoen St saya masih harus berjalan kaki sekitar 20-30 menit menuju Osaka Castle-nya. Yak betul, cukup jauh tapi ngga kuatir karena sepanjang jalan banyak pemandangan indah seperti sungai, orang main baseball, banyak orang piknik dan lainnya. Karena pas saya kesini Sakuranya hampir habis total jadi saya berasa seperti wisatawan asing yang lagi main ke MONAS (cuma gini doang nih?!) :p. Saya juga ngga tertarik masuk ke Osaka Castle karena saya pikir ya hanya begitu saja, dan masuknya bayar ¥600 terkecuali anda pemegang Kansai Pass ya gratis sih. Didepan Osaka Castle banyak food truck yang menjual berbagai macam cemilan dengan harga yang sangat menggiurkan dan salah satunya jualan Takoyaki! Beli deh. :D.
1 jam berlalu gitu aja dan sampai pada saatnya harus angkat pantat dari tempat ini dan lanjut ke Umeda Sky Building. Ngapain disini? Ya Umeda Sky Building itu kita bisa naik ke rooftop buat liat kota Osaka dari atas, terserah mau foto2 narsis atau nungguin sunset atau motret kota pada malam hari. Gedung ini mirip sama twin towernya Kuala Lumpur jadi kita masuk ke gedung 1 dan naik ke lantai 3, nyebrang ke gedung 2 dan naik ke lantai 35, sampai 35 masih gratis tapi untuk naik ke rooftop kita diharuskan membayar ¥800 dan lagi2 pemegang Kansai Pass GRATIS! *sigh*. FYI dari Osaka St harus berjalan kaki sekitar 10 menit nyebrang jalan menuju ke Umeda Sky Building ini.
Kalo ngga salah waktu itu saya naik ke atas jam 5 sore. Nungguin sunset 1 jam udah mengigil karena dingin banget diatas dan anginnya lumayan kencang. Rupanya matahari hari itu malu2 dan ngumpet dibalik awan tebal bikin pupus harapan dapet golden sunset :(. Udah tanggung diatas ya sudah sekalian lah nunggu lampu kota pada nyalah buat motret city lights dan akhirnya dapet foto yang lumayan memuaskan.
Thats it! waktu balik ke Osaka St untuk ambil koper dan check in ke hostel. Setelah check in, keluar lagi dari hostel untuk jalan ke Namba – Shinsaibashi. Namba isinya cuma tempat shopping sih sejauh yang saya lihat dan banyak wisatawan yang berkumpul di depan Glico Man untuk foto2. Makan malem hari itu dipersembahkan oleh Yoshinoya dan diakhiri dengan membayarkan sejumlah uang dikasir (dipersembahkan seolah2 disponsorin padahal mah kagak). Jalan jalan hari itu ditutup dengan belanja di Daiso. Ada yang gatau Daiso? Daiso itu tempat dimana semua barang harganya cuma ¥100, kalo ngga inget koper udah mau penuh mungkin bakalan belanja banyak.