Jalan jalan ke Jepang Bagian 3 ini meliputi Harajuku, Shibuya, Shinjuku dan lainnya. Kalau belum baca tulisan bagian 1 dan 2 bisa klik disini ya.
Hari ke 6: Harajuku – Shibuya – Shimbashi – Shinjuku
Dari Osaka menuju ke Tokyo St dulu untuk nitipin koper (lagi). Tujuan pertama adalah Harajuku! penasaran pengan tau ada apa aja sih disana. Ditengah perjalanan ke Harajuku yang sudah menjelang siang itu, saya browsing ke mbah google kira-kira ada makanan apa ya yang enak disantap di Harajuku(?) dan yang keluar malahan banyak crepes terutama Marion Crepes yang legendaris, jadi penasaran apa sih bedanya crepes di Harajuku ini dibandingkan dengan yang ada di Indonesia. Keluar dari Harajuku St yang super padat langsung nyebrang jalan mengikuti arahan dari googlemaps menuju ke Marion Crepes. Lewatin gang kecil yang entah dimana tapi tetap banyak yang lewat jadi ga usah kuatir nyasar (google maps kasian kok sama turis jadi ga akan parah kalau pun nyasar :p).
Sekitar 10 menitan jalan dari Harajuku St, ketemu juga yang namanya Marion Crepes. Pada saat itu udah ampir jam makan siang yang untungnya Marion Crepes nya juga belum ramai. Sedikit tambahan hari itu di Harajuku sangat ramai pengunjung yang mayoritas adalah turis wanita, dijalanan itu memang banyak tempat shopping kosmetik dan fashion dengan harga yang memang cukup miring.
Jreng jrenggggg! Gedeeee aja ini crepesnya hahaha. Yang saya pesan ini lupa namanya yang pasti mayoritas coklat isinya. Es krim coklat, wafer, choco crunch, mesyes, kismis dan lainnya. Rasanyaaa enakkk! dan bolehlah untuk ganjel perut sementara karena memang yang menarik untuk dicoba ya crepes ini di Harajuku. Disini ngga cuma Marion Crepes tetapi ada banyak lagi merk lain yang ngga kalah ramai dengan ini. Harga rata-rata untuk crepes ini adalah ¥500.
Harajuku terkenal dengan “Harajuku Style” which means kostum dan penampilan anehnya *please correct me if i’m wrong* dan memang saya menemui satu toko yang menjual kostum macam-macam dan cukup unik. Ga cuma tokonya, saya pun ga sengaja berpapasan dengan orang-orang yang berkostum unik ditengah hari bolong. Yang 1 berkostum ala ala Harry Potter dengan menggiring binatang peliharaan yang ternyata adalah boneka ditarik-tarik 😀 dan yang satunya Wanita berkostum kurcaci warna warni *ngasal mendeskripsikannya* :p.
Melanjutkan eksplorasi ke arah Shibuya karena penasaran dengan patung Hachiko didepan Shibuya St. Tadinya mau naik kereta ke Shibuya tetapi karena liat ke stasiun sangat padat sekali jadi saya memutuskan untuk jalan kaki aja (liat di google maps sih cuma 30 menit jalan kaki). Oh ya saya sempet lihat dibelakang Harajuku St ada yang namanya Meji Shrine ngga begitu paham seberapa dalam masuknya ke dalem, baru 10 menit jalan ke arah dalem aja saya sudah nyerah akhirnya foto-foto bentar.
Ngga nyesel deh memutuskan jalan kaki dari Harajuku ke Shibuya, saya melewati toko sepeda yang menurut saya keren sekali (kebetulan doyan sepeda) lalu juga nikmatin cuaca yang tidak begitu terik sambil lihat-lihat sekitar.
Perjalanan 30 menit bikin crepesnya cepet diolah sama perut nih, sampe Shibuya laper lagi! Lagi lagi nanya mbah google makanan apa yang enak di Shibuya dan pilihan jatuh kepada Sushi. Tempat sushinya agak susah buat dicari mungkin karena lokasinya ada didalam gedung. Pertama masuk ke gedung udah mulai kuatir “jangan jangan didalam gedung gini mahal nih”. Begitu sampai didepan restoran sushinya eh antrinya melingker kayak uler tangga (agak lebay) tapi walaupun panjang waktu antrian saya ngga sampai 10 menit sudah dipanggil, ini membuktikan bahwa orang jepang selesai makan langsung keluar, ngga kongkow gosip dulu macam orang kita hahaha. Saya duduk di sushi bar karena memang sendirian juga kesana, lihat-lihat menu dan murah loh hoho, saya pesen 4 menu + minum cuma ¥1200 aja.
Setelah sushi saya menyeberang jalan untuk ke patung hachiko, penuh sekali dengan wisatawan yang ingin foto bareng sama hachiko dan banyak orang indo nya juga :p. Saya mah yang penting pernah lihat, pegang sama foto dah cukup.
Sudah cukup puas jalan-jalan di Shibuya, tujuan selanjutnya adalah Shimbashi, singkat cerita sesampainya di Shimbashi St begitu keluar ada banyak stand komik dan majalah didepan stasiun. Tujuannya adalah ke Tamiya Shop yang terletak 10 menitan jalan dari Shimbashi St.
Salah satu tempat yang bisa menguras isi dompet nih! harganya pun dibandingkan dengan di Jakarta bisa lebih murah sekitar 40% (IMO). Sayangnya saya ga berani mengambil foto dalamnya takut kena omel :p. Sedikit info bahwa disekitar Shimbashi St banyak sekali kedai makanan dengan menu yang berbeda-beda, mungkin lain waktu mau coba nginap di daerah Shimbashi.
Malam ini saya menginap di Boothnet cafe & capsule di Shinjuku. Karena jepang terkenal dengan capsule hotelnya, bolehlah cobain nginep di capsule semalam aja. Reviewnya bisa dibaca disini. Malam itu saya keluar untuk cari makan dan berjalan kaki saja disekitaran hostel. Memang hostel saya ini terletak dilokasi yang sangat strategis karena dekat dengan Shijuku St, beberapa tempat makan, shopping dan saya baru ingat ini adalah salah satu red district di Jepang. Pantas saja malam itu ada beberapa orang kulit hitam yang menawari saya untuk melihat tontonan yang “indah” dengan harga yang bervariatif dan rupanya mereka semacam germo / marketing / sales / apa pun itu haha. Selain itu banyak sekali di pojokkan jalan tulisan DVD 24 hours dan karena penasaran saya masuk ke dalam salah satu toko yang ternyata isinya adalah penyewaan dan penjualan DVD (film box office maupun film yang syur syur) :p. Uniknya dari tempat DVD ini adalah mereka menyediakan ruangan untuk menonton DVD yang disewa oleh orang dengan harga yang cukup murah sekitar Rp. 100.000 / 3 jam (sudah termasuk sewa DVD).
Hari ke 7: Mount Fuji, Kawaguchiko
Tujuan hari ini adalah Gunung Fuji yang terletak di wilayah Kawaguchiko dan dimulai dari Shijuku St menuju ke Otsuki St. Nanti dari Otsuki St pindah jalur ke Fujikyu Railways menuju Kawaguchiko St. Untuk rute Shinjuku ke Otsuki masih tercover oleh JRPASS (68 menit perjalanan) tetapi Otsuki ke Kawaguchiko harus membeli tiket seharga ¥1140 / trip (60 menit perjalanan). Tiket untuk ke Kawaguchiko bisa dibeli dengan 2 cara yaitu di loket biasa dan dimesin seperti ATM di Otsuki St.
Sebisa mungkin kalau memang lagi musim liburan, bangunlah dan berangkatlah sepagi mungkin jika ke gunung Fuji karena memang sangat padat dan ramai pada saat kemarin saya pergi. Pemandangan selama perjalanan menuju Kawaguchiko sangat indah sekali dan gunung Fuji menampakkan puncaknya dengan sangat jelas. Setibanya di Kawaguchiko saya langsung mengantri bus untuk menuju Kawaguchiko lake. Ada beberapa line untuk naik sight seeing bus di Kawaguchiko dan saya naiki adalah bus yang berada di red line dengan biaya ¥480 untuk sampai ujungnya danau Kawaguchiko sedangkan saya hanya membayar ¥150 karena saya hanya sampai di Ropeway.
Nah dengan ropeway inilah kita akan dibawah ke viewpoint untuk foto dan menikmati gunung Fuji. Harga tiket ropeway ini ¥710 / return. Sangat disayangkan sesampainya diatas, puncak gunung fuji sudah tertutup oleh awan tebal :(. Saya habiskan waktu sekitar 1 jam diatas menunggu apakah akan hilang awan dipuncaknya dan ternyata tidak. Di lokasi viewpoint terdapat warung oleh-oleh dan snack. Saya pun mencoba membeli semacam sate bulat-bulat yang terbuat dari tepung (lupa namanya) seharga ¥400 termasuk green tea lalu saya juga mencoba eskrim yang dibeli melalui vending machine seharga ¥350.
Turun ah! kembali kepinggiran danau Kawaguchiko tempat awal saya turun dari bus red line tadi. Dibawah terdapat satu toko yang menjual cookies khas Kawaguchiko dan saya pun membeli beberapa untuk oleh-oleh karena saya pikir ciri khas dari daerah situ, ternyata setelah dicoba rasanya mirip sama lidah kucing khas Indonesia loh haha!
Sekembalinya ke Tokyo dari Kawaguchiko waktu sudah menjelang malam dan saya masih harus seret-seret koper menuju hostel selanjutnya. Malam ini saya menginap di IRORI NIHONBASHI yang reviewnya sudah saya ketik disini -> Review IRORI NIHONBASHI Hostel
Saya ngga tau menau daerah tempat saya menginap karena memang diluar dari Yamanote Line juga dan menanyakan rekomendasi makan yang enak dari staff hostel. Selama di Jepang belum ngerasain ramen yang enak jadi menu malam itu diputuskan adalah ramen dan rekomendasi dari hostel memang sungguh luar biasa enaknyaaaa! Lagi-lagi saya lupa namanya dan lupa foto ramennya udah laper tingkat dewa (lebay). Pertama kalinya makan di kedai ramen yang pesennya pake koin, noraklah waktu itu ngga ngerti cara pesennya dan pegawainya pun ngga bisa bahasa inggris. Simplenya sih gini, begitu masuk pintu kedai pasti ada mesin (mirip vending machine) disitu kita bisa pilih mau makan apa (mesti nanya ke pegawainya apakah mengandung babi atau tidak bagi yang muslim), setelah pilih mau makan apa baru masukkin koin sesuai harga makanan lalu pencet tombol menu yang pilih. Pork Ramen super enak seharga ¥1080 yang bikin begah perut malam itu :p.
Hari ke 8: Ueno Park – Odaiba – Akihabara – Asakusa
Belum dapet penampakan bunga sakura yang ciamik bikin saya penasaran dan memutuskan untuk pagi-pagi berangkat ke Ueno Park dan terFujilah ketemu satu pohon yang bagus banget dikelilingi beberapa wisatawan yang sibuk memotret keindahan bunga sakura tersebut, selain itu banyak juga yang sudah duduk ber-Hanami ria. Lagi seru motret eh ada pasangan Indonesia yang pre-wedding disitu juga. Puas berfoto dipohon sakura, lanjut lihat-lihat sekeliling dan masuk ke temple kecil nah dari situ dapet lagi spot bagus untuk foto mengarah ke danau.
Jalan kaki dari temple kecil ke danau memakan waktu 5 menit aja dan disitu bisa duduk-duduk sambil bengong. Kebetulan beli sandwich jadi sembari ngemil aja sekitar 30 menitan disitu. Ngga kerasa sudah mulai siang jadi balik ke Ueno St buat melanjutkan perjalanan ke Asakusa. Sesampainya di Asakusa ternyata banyak juga pohon sakura dipinggir sungai dan lagi-lagi banyak orang yang berfoto disitu. Cuaca bagus nih, yuklah jalan kaki aja ke Akihabara! berdasarkan info dari googlemaps yang katanya bisa jalan 30 menit akhirnya nekat jalan dan ternyata 1 jam baru sampai hahaha. Dijalan menuju Akihabara saya melewati kantornya BANDAI yang didepannya terdapat beberapa patung seperti Doraemon, Anpan Man, Satria Baja Hitam, Ultraman dan lainnya. Ternyata capek juga jalan kaki ya dan perut udah laper eh ngelewatin Yoshinoya, ya udah deh makan lagi disitu.
Sampai juga di Akihabara yang tujuan utamanya adalah hunting barang 2nd hand di SOFMAP! Banyakkk banget gedung SOFMAP disitu tetapi yang saya masukki pertama adalah SOFMAP main building ada 7 lantai dengan macam-macam jenis gadget yang dijual dan berbeda-beda disetiap lantainya. Barang yang kebanyakan dijual di SOFMAP main building adalah barang baru, sedangkan barang 2nd hand banyakan berada di gedung seberang main building yang agak lebih kecil tetapi cukup lengkap (gedung SOFMAP berwarna biru).
Sedikit informasi mengenai barang di SOFMAP kalau kalian cari asesoris semacam kabel data, earphone, casing dan lainnya udah jelas lebih murah jika beli di Tokopedia / Kaskus / Indonesia lah pokoknya. Nah sedangkan kalau beli gadget macam PS4 / Handphone / Kamera itu bisa lumayan jauh bedanya karena tanpa tax dan jika transaksi dengan kartu kredit dapat diskon tambahan 5% lagi kalau tidak salah.
Puas lirik sana sini di Akihabara saya lanjutkan perjalanan menuju Odaiba, Divercity Mall lebih tepatnya. Disana ada patung Gundam yang super besar dan buat foto seru-seruan aja sih, sisanya ya cuma shopping area aja. Yang lumayan mengejutkan saya adalah ternyata ada bunga tulip yang tumbuh di area dekat Gundam itu dan sangat bagus sekali. Di Divercity juga saya mencari oleh-oleh untuk orang rumah seperti Tokyo Banana dan lainnya. Menjelang sore saya memutuskan untuk pulang ke hostel untuk packing karena besok paginya sudah harus pulang ke Jakarta :(.
Yak selesai sudah bagian ke 3 Jalan Jalan ke Jepangnya! Semoga semua informasinya walaupun sedikit bisa bermanfaat buat temen-temen yang membaca tulisan saya ini. Jika ada yang mau ditanya atau di sharing silahkan loh coret-coret dibawah (kolom komentar).
Cheers!
31 comments