Halo lagi temen-temen! Mungkin dimesin pencarian sudah sangat banyak yang sharing cara mengurus Visa Schengen ya? Kali ini gw juga mau ikutan sharing pengalaman pribadi mengurus Visa Schengen di VFS Global Jakarta. Tiap orang punya versi cerita dan pengalaman yang berbeda kan pastinya? Gw sendiri awalnya ragu mau ngurus sendiri atau via travel agent waktu itu, karena pengalaman pertama jadi ngeri-ngeri sedep gitu :))).
Cerita sedikit ya soal asal muasalnya banget gw ngurusin Visa Schengen sebelum ke eropa ini karena gw berhasil dapat promonya Qatar Airways karena info dari blog jambukebalik milik mas Refky September 2017 lalu. Tanpa pikir panjang langsung beli tuh tiket karena lumayan banget JAKARTA – PARIS ; HELSINKI – SINGAPORE (itungannya return ticket) cuma 5 juta rupiah saja dengan full service airlines. OK! Tiket sudah punya, sekarang cari caranya ngurus Visa Schengennya, apakah sulit atau tidaknya. Awalnya gw udh bulet bunder mau minta travel agent ngurusin ini visa, kenapa? dengan pertimbangannya adalah gw pertama kali ngurus visa schengen walaupun dipassport sudah tertempel visa jepang dan visa canada tetep aja ga pede gitu cyin.
Nextnya adalah gw berpikir ah ngurusin visanya abis sepulang dari Bangkok ajalah (which is awal Desember 2017), trus menjelang bulan Desember mulai galau dan sempat kepikir masukkin secepetnya semua berkas ke travel agent supaya cepet diproses, eh diingetin bahwa passport kan ditahan dan ga bisa dipinjem dan kan ke Bangkok butuh passport juga gw ingetnya macam pergi ke bali aja ga perlu passport. :-_-a
Trus cobalah nelp kesalah satu travel agent di SCBD karena memang temen langganan disitu yang ngurusin visa schengen tanpa harus berdebat soal jumlah uang direkening. Katanya kalo masukkin berkas tanggal 12 Desember bisa-bisa dapet giliran dateng ke VFS Globalnya akhir Desember dan kelarnya awal Januari :((( itu gw telp 26 November 2017. Setelah mikirin ini itu anu ono, ketok palu! untuk mengurus semuanya sendiri ke VFS Global Jakarta (Kuningan City Mall). Pada tanggal 27 November 2017, gw isi online application di website VFS Global dan membuat janji dengan apply lewat negara Belanda yang katanya negara yang mudah untuk mengurus visa schengen.
By the way buat yang penasaran Visa Schengen itu mengcover negara Eropa mana aja coba di cek gambar ini ya. Total ada 26 negara yang tercover oleh visa schengen. Dan gimana sih caranya kita tau harus melalui negara mana mengurus visanya? Biasanya kedutaan akan melihat dimana negara yang terlama kita singgahi, dari situlah visa akan diproses. Gimana kalau ada 2 negara yang lama singgahnya sama? Maka akan dipilih negara yang pertama kali dikunjungi (atau tempat pesawat mendarat). Contoh mendarat di Paris tetapi menginap paling lama di Belanda, maka melalui Belandalah visa kita akan diproses.
Nah yuk kita lanjut bahas dokumen-dokumen apa aja yang harus dilengkapin untuk pembuatan Visa Schengen. Untuk checklist visa schengen turis bisa cek disini ya.
Cara Membuat Visa Schengen
Dokumen untuk mengurus Visa Schengen:
- Form Aplikasi Visa yang telah diisi lengkap dan ditanda tangani.
- Passport + Copy Passport 1 lembar (yang dicopy bagian data didepan + bagian paling belakang passport yang sudah ditanda tangani).
- Copy KTP (Kartu Tanda Penduduk) dalam bahasa indonesia dan inggris.
- Copy KK (Kartu Keluarga) dalam bahasa indonesia dan inggris.
- Pas Foto terbaru ukuran 3,5 cm x 4,5 cm.
- Travel itinerary selama dinegara schengen.
- Print out bukti bookingan hotel selama dinegara schengen.
- Print out bukti bookingan tiket pesawat masuk dan keluar negara schengen
- Surat rekomendasi dari kantor yang menjelaskan bahwa karyawan + akan kembali bekerja setelah pulang berlibur.
- Print out rekening koran 3-4 bulan terakhir.
- Asuransi perjalanan yang berlaku selama masa tinggal di Eropa dan uang pertanggungan USD 50.000 atau EURO 30.000.
Contoh Terjemahan Inggris KTP, Kartu Keluarga (KK) dan Akta Nikah Untuk Pengajuan Visa
Beberapa tips:
- Terjemahan KTP dan KK! Nah ini nih yang sering jadi pertanyaan, dimana terjemahin KTP dan KK. Gw juga sempet bingung apakah harus terjemahin di translator tersumpah? atau boleh translate sendiri ya kira-kira? Gw lupa baca diblog siapa waktu itu, dibilang bahwa translate boleh sendiri tanpa harus dipenerjemah tersumpah. Ya sudahlah daripada repot akhirnya gw translate sendiri aja dengan format yang sudah ada.
- Pas Foto disarankan ditempat-tempat yang sudah agak berpengalaman seperti matahari foto, jakarta foto dan sebagainya karena mereka sudah tau banget ukuran dan croppingnya seberapa untuk masing-masing negara. Dijalan sabang jakarta pusat banyak berjejer tempat pas foto yang cukup rekomen kok. Kalo gw kebetulan ada Jakarta Foto didepan pasar Blok A Jaksel. 75rebu sudah dapet 4 lembar dicetak dan original foto + edited foto didalam CD.
- Bookingan hotel ini gw bikin di Booking dot com dan pilih hotel yang bisa free cancellation. Jadi
amit-amitkalau visa ngga diapprove bisa langsung di cancel. - Asuransi perjalanan. Rata-rata sekarang perusahaan asuransi sudah memiliki standart yang sesuai dengan negara schengen contohnya: AXA-Mandiri Travel, ACA, Zurich dan ada beberapa lainnya.
- Berapa sih uang direkening? Pertanyaan yang paling sering diajukan oleh temen-temen yang mau ngurusin visa schengen. Untuk negara belanda khususnya, uang yang harus disiapkan adalah €34 nah temen-temen tinggal kalikan saja berapa lama akan berapa dinegara schengen. Contoh: 10 hari, berarti 10 x €34 = €340. Tetapi jangan ngepas segitu angkanya, kan kita sampai kembali di Indonesia harus makan dan ada kebutuhan lainnya. Kalo gw pribadi angkanya gw naikkan sebanyak 30% kira-kira jadi €450 lah ya.
Panduan mengisi form aplikasi pengajuan visa schengen:
- Surname (Family Name): Ini gw isi sesuai nama belakang dipassport
- Surname at Birth (Former Family Name): Ini sih gw kosongin karena ga ada.
- First Name(s) (Given Name(s)) (x): Ini dengan nama depan dipassport
- Date of Birth (day-month-year): isi tanggal lahir sesuai dengan paspor/KTP.
- Place of Birth: isi sesuai dengan tempat kelahiran
- Country of Birth: Kebetulan lahir di Indonesia, jadi isi Indonesia
- Current Nationality: Kebangsaan pun Indonesia, jadi diisikan Indonesia
- Sex: Sejauh ini masih laki-laki belum ada rencana jadi perempuan :)))
- Marital Status: Single dong tapi ga jomblo (kala itu) :)))
- In The Case of Minors: Diisi jika membawa anak
- National Identity Number: diisi sesuai dengan KTP
- Type of Travel Document: pilih sesuai dengan jenis visa, kalo gw isi turis
- Number of Travel Document: Nomor passport, double check ya. Jangan sampai salah
- Date of Issue: Tanggal penerbitan passport.
- Valid Until: Masa berlaku passport.
- Issued By: Isi kantor imigrasi yang menerbitkan. Gw isi Imigrasi Jakarta Selatan.
- Applicant’s Home Address: Isi sesuai dengan tempat tinggal sekarang
- Residence in A Country Other than The Country of Current Nationality? Pilih Yes apabila temen-temen orang berkewarganegaraan asing yang tinggal di Indonesia dan Pilih No apabila temen-temen adalah orang Indonesia yang tinggal di Indonesia.
- Current Occupation: gw isi sesuai dengan kerjaan gw di kantor
- Employer and Employer’s Address and Telephone Number: Isi dengan nama kantor, alamat, dan nomor telepon kantor.
- Main Purposes(s) of The Journey: Jalan-jalan alias Liburan kalo gw ngisinya.
- Member State(s) of Destination: Isi aja mau kemana aja di negara schengen.
- Member State of First Entry: Gw isi Paris karena mendarat disana duluan.
- Number of Entries Requested: Gw pilih Multiple siapa tau diapprove jadi bisa bolak balik tanpa re-apply visa lagi.
- Duration of The Intended Stay or Transit: Isi dengan lamanya rencana perjalanan temen-temen dinegara schengen.
- Schengen Visas Issued during The Past Three Years? Gw isi NO karena memang belum pernah ke wilayah Schengen sebelumnya
- Fingerprints Collected Previously for The Purpose of Applying for A Schengen Visa? Pilih NO karena memang belum pernah.
- Entry Permit for The Final Country of Destination: Ini dikosongkan karena negara terakhirnya Singapore
- Intended Date of Arrival in The Schengen Area: Isi dengan tanggal kedatangan.
- Intended Date of Departure from The Schengen Area: Isi dengan tanggal kepulangan.
- Surname and First Name of The Inviting Person(s) in The Member State(s). If Not Applicable, Name of Hotel(s) or Temporary Accommodation(s) in The Member State(s): Diisi dengan NO.
- Surname, First Name, Address, Telephone, Telefax, and E-mail Address of Contact Person in Company/Organisation: Kalo gw ini dikosongkan
- Cost of Travelling and Living during The Applicant’s Stay is Covered: Gw isi dengan cash dan kartu kredit.
- Personal Data of The Family Member Who is An EU, EEA or CH Citizen: Kosongin ajah kalo gw.
- Family Relationship with An EU, EEA or CH Citizen: Kosongin aja.
- Place and Date: Tempat dan tanggal mengisi formulir.
- Signature: Tanda tangan sesuai passport.
Nah kira-kira begitu cara ngisi form aplikasi visa schengen buat traveling ke negara Eropa ya guys. Boleh lanjut ceritanya kan? Bolehlah masa ga boleh (nanya sendiri, jawab sendiri) :p.
Seperti yang gw bilang tadi diatas bahwa 27 Desember 2017 gw bikin janji dengan VFS Global melalui website mereka. Bikin janji untuk masukkin dokumen ke VFS Global diperbolehkan maksimal 90 hari sebelum keberangkatan, ingat ya 90 hari! 91 hari pun pasti akan ditolak oleh pihak VFS.
Kita bisa loh ngecek kapan tanggal yang tersedia paling cepet kalau mau bikin janji dengan meng-klik “click here to know the earliest available date” seperti foto diatas (contoh gambar diatas pada saat post ini dibikin yaitu 14 Januari 2017).
Pastikan semua kolom diatas diisi dengan sebenar-benarnya ya temen-temen untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk bikin janji ini gw sudah dikenakan biaya sebesar 415rb untuk VFS Service Charged + biaya layanan SMS. Layanan SMS ini fungsinya adalah untuk menerima informasi dari VFS mengenai status aplikasi kita, misalnya aplikasi kita sudah dikirim ke kedutaan pusat, lalu aplikasi kita sudah bisa diambil. Pokoknya yang berhubungan dengan kepengurusan visa schengen kita. Untuk VFS Service Charged mereka kenakan untuk biaya logistik karena rupanya pemeriksaan dokumen kita itu adanya di Kuala Lumpur, kalo kata sista-sista olshop itu untuk ongkir gan! 😀
Gw membuat janji untuk datang setelah pulang dari Bangkok which is tanggal 12 Desember 2017, dengan rasa yang campur aduk, deg-degan, kebelet pipis, kebelet beol, gw datang ke VFS Global Jakarta yang ada di Kuningan City Mall. Sampai disana 50 menit lebih awal jadi belum boleh masuk sama sesembak yang jaga didepan. Jadi kita hanya boleh masuk 10 menit sebelum waktu yang sudah kita tentukan pada saat kita bikin janji online.
Oh iya sebaiknya ga usah bawa laptop ya, karena mesti dititipin didepan dan biayanya mahal! Kalo ga salah 35rb deh 1 tas dan 55rb untuk 1 koper (waktu itu ada ibu-ibu bawa koper harus dititip). :(((( bisa beli ke ep ci paket hemat itu :(((.
Tas udah dititip dan posisi gw sudah lagi duduk nunggu giliran gw. FYI handphone didalam sini harus mati total, ya mati total! Ga boleh airplane mode! Nurut deh gw daripada dijewer -_-a. Ngga lama juga dipanggil sama sesembaknya, dibantu periksa / ceklist dokumen-dokumen apakah udah lengkap atau belum dan ternyata puji syukur udah lengkap semua! Yeay! Deg-degan plus mules tahap satu sudah selesai sementara.
Dokumen sudah lengkap! Nunggu lagi dipanggil untuk pembayaran Visa sebesar di 960rb dikasir. Selanjutnya nunggu lagi buat Biometrik! Apa sih Biometrik itu? Biometrik itu pengambilan foto + sidik jari kita. Waktu total dari mulai masuk pertama ke VFS sampai dengan selesai Biometrik kurang lebih memakan waktu 30-40 menit aja kok. Ga lama kan?
Tik tok tik tok tik tok!
Pada umumnya pengurusan Visa Schengen itu memakan waktu sampai 15 hari kerja. Sesembaknya bilang ya paling lama abis tahun baruan deh diambil (dalem hati gw, yah mba, gw mulesnya lama dong ini nungguin :((().
Jrengggg jrenggggg!!!
Cukup mengejutkan karena dalam 4 hari kerja yaitu tanggal 18 Desember 2017 gw sudah terima SMS yang isinya dokumen gw sudah bisa diambil di VFS Global Jakarta. Jam pengambilannya adalah 14.00 – 16.00! Waktu terima SMS itu seketika perut mulessss, deg-degan lagi karena kita belum tau diapprove atau engganya sebelum membuka amplop dari VFS Global.
19 Desember 2017 jam 14.00 dateng ke VFS dengan bermodalkan kuitansi pembayaran visa dan ternyata………
VISA GW APPROVED!!!! a.k.a Visa Schengen Diterima.
Senengnya bukan kepalang deh! Hahahaha! TERNYATA NGURUS VISA SCHENGEN SENDIRI ITU MULES, DEG-DEGAN dan NGGA SUSAH SAMA SEKALI.
VFS GLOBAL JAKARTA
Kuningan City Mall Lantai 1, Jl. Prof. DR. Satrio No.18, RT.14/RW.4, Karet Kuningan, Setiabudi, RT.14/RW.4, Karet Kuningan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940
Makasih kak Winny, tulisannya diblognya ngebantu bangettt ^^.
102 comments
Mas Ogie…aku dulu ngurus via Spain, naik Qatar juga. Bisa dibilang lancar sih ngurusnya.
Jalan bertiga sama anak-anak, ketemuan sama suamiku di bandara Madrid. Dia jalan dari Aljazair, setelah kelar kerja 2 tahun di sana. Jadilah kami jalan ke Madrid, Barcelona, Parid san Roma by train.
Terima kasih infonya yaa, siapa tahu kalau ada rejeki aku bisa pergi lagi via Belanda:)
Hallo ogie
Saya berencana ke Europe tahun depan bersama suami dan anak. Pesawat kami landingnya di Paris juga tp Kami jg berencana apply visa Schengen visa kedutaan belanda. So, utk itinerary nya apakah perlu diperlama stay di belanda? Thanks
Hallo mas ogi baiknya saya apply visanya kapan ya yg aman? Misal saya berangkat bulan April 2019 kira2 kapan ya saya mesti atur janji ke VFS? Terimakasih sebelumnya…
Mas Ogie
Salamkenal, appreciate berbagi pengalaman untuk kami..mas mau nanya kalo kita ppaly itenerary 5 negara aktualnya nanti 7 negara nggak masalah kah?..apa ada semacam record gitu terus di tolak kalo tidak sesuai negara yang dikunjungi dalam itenerary?
Please advice
yaampunn aku bacanya tegang lho hehehe
aku juga ngebayangin nih ntar ntar kalo ke yurop, antara ngurus sendiri sama pake travel agent, blum ngurus aja perut udah mules, jangankan ke yurop, ke korea aja maju mundur. Kalo gini kan ga berangkat2 jadinya