Pagi itu, saya dan keluarga mendarat di Kansai International Airport (Osaka) pukul 08.30 waktu setempat. Ini kali kedua saya mengunjungi negara yang kawaii ini dan kota pertama yang akan saya kunjungi adalah Takayama. Seusai mengambil bagasi, saya bergegas menuju ke JR Office untuk menukarkan JR Pass (Japan Railway Pass). Antrian ternyata cukup panjang mengular dan menghabiskan waktu lebih dari 30 menit sampai akhirnya saya mendapatkan JR Pass.
Cara Menuju ke Takayama
Karena saya menggunakan JR Pass, jadinya kami bisa langsung naik ke Shinkansen (kereta cepat). Dari Kansai International Airport (KIX) kami mengarah ke Shin-Osaka Station dahulu baru nyambung kereta lagi ke Nagoya Station sebelum akhirnya menggunakan Hida Train (JR) dan turun di Takayama Station.
Jalan Sore di Takayama
Sesampainya di Takayama, saya langsung bergegas menuju hotel karena memang sudah waktunya check-in, lagipula repot rasanya jika harus berjalan-jalan menggeret koper. Kami menginap di J-Hoppers Takayama yang jaraknya hanya 10 menit berjalan kaki dari Takayama Station.
Saya bertanya kepada resepsionis hostel mengenai apa saja yang bisa dilihat di Takayama ini dan dijawab dengan sangat ramah olehnya. Jadi di Takayama ini ada bagian kota tuanya yang cukup ramai tapi hanya di akhir pekan dan banyak street food. Karena kami datang di hari biasa, jadi kami cukup manyun dan memutuskan untuk eksplorasi saja jalan-jalan di Takayama.
Baca juga:
- Menginap di Bandara Haneda Jepang
- Jalan Jalan ke Jepang Bagian 1 : Nagoya – Kyoto – Kiyomizude-ra – Hiroshima
- Cara Gampang Bikin VISA Jepang (Update 2018)
Sebelumnya kami makan dulu di restoran ramen yang dipilih secara random karena cukup ramai. Rasanya pun cukup enak dan menghangatkan. Saat itu cuaca cukup dingin kalau tidak salah sekitar 5-10°C. Sayang banget karena kalap saya ngga sempet mengabadikan foto makanan maupun restorannya 😢.
Berseberangan dengan restoran rame, ada sebuah jembatan kecil untuk menyeberang sungai dan ada jalanan kecil di sisi sungai tersebut yang cukup cantik untuk berfoto. Jadilah ambil beberapa frame dulu ☺️. Ngga kerasa hari cepet banget gelap, suasana lampu bangunan tua satu persatu mulai menyalah membuat suasana malam itu makin cantik. Kebayang ngga sih bangunan tua yang kebanyakan berbahan kayu dihiasin lampu berwarna kuning atau lampion berwarna merah? 😍
Malam itu kami kembali lebih cepat ke hostel, karena ngga banyak lagi tempat yang bisa dilihat dan memang tujuan ke Takayama ini hanya persinggahan untuk menuju ke Shirakawa-Go.
Keindahan Desa Sejarah Shirakawa-Go (UNESCO’s World Heritage Sites).
Cara yang saya gunakan untuk menuju ke Shirakawa-Go dari Takayama adalah menggunakan tur yang di arrange oleh J-Hoppers Hostel. Kenapa saya memilih tur dari J-Hoppers? Karena harganya lebih murah ¥500 untuk orang yang menginap di J-Hoppers, kan lumayan 4 orang sudah jadi semangkok ramen 😎.
Bus melaju dengan santai ke Shirakawa-Go, dalam waktu kurang dari 1 jam kami sudah tiba di situs bersejarah ini. Kami diberikan waktu bebas selama 2 jam di desa ini. Ngga pake lama, saya langsung ngacir turun dari bus dan cari spot buat pepotoan.
Rumah-rumah di desa ini disebut Gasshō-style atau bebentuk seperti tangan sedang berdoa. Atapnya terbuat dari susunan jerami yang sangat kuat dari berbagai cuaca. Walaupun hanya terbuat dari jerami tetapi pada musim dingin tetap dapat menghangatkan dan sejuk saat musim panas.
Senangnya saya liat sisaan salju yang masih terhampar luas dan tebal, pengen rasanya tambahin duren sama cendol trus sirup tjampolay~ *eh. 😂
27 comments
Mantap. Ringan, enak dibaca dan informatif
Ini si Embah, komen macam apa iniii ???? *pengenngakak
Kok kamu masih sempet-sempetnya gaya sih? Nggak kedinginan apah? Aku udah mimisan mengalir deras tuh nyentuh salju dikiiiit. Atau jangan-jangan di dalam kantong jaket, kamu megang hot stone ya… Hahahaha
Hahahaha loh itu dinginnya biasa aja kok. Tapi memang sampe masuk ke dalem sepatu es nya jadi basah doang. hahaha. Bukan hot stone, tapi koyo cabe hahaha
Bagus storynya….framenya luar biasa….top mokotop bsk2 klo ada foto2 lain boleh share ke email om ya
desa shirakawa ini kok ngingetin aku sama Korea ya, mirip banget itu hutan ditutupin salju.
Hutan yang ditutup salju itu Nami Island bukan koh? Cakepp ya. Belom kesampean ke Korea 🙂
Bagus banget pemandangannyaa… Hutan dan saljunya kayak di film2. Btw soal pemilihan resto aku setuju. Kalau rame berarti enak atau murah. Hahaha
Betul, hahaha. Kalo ga sempet baca review di internet, patokannya ya keramaian itu 😀
Negara yang sangat ingin ejie kunjungin nih, kak.. bentangan alamnya kek lukisan
Betul, keren ini tempat. Pengen rasanya balik lagi ke sana buat eksplorasi lagi.
Ogie, foto-fotonya keren banget. Serasa ikut kedinginan melihat saljunya. Jalan bersama keluarga ke tempat indah ini pasti meninggalkan kesan yang sangat dalam ya
Thank you mba Evie. Iya seru-seruan bareng keluarga ^_^
kok kurusan yak? *eeh ahahaha
fotonya keren. kayak di kalender haahha
Hoaxxxx bro. Itu setahun lalu skrng sudah naik 4Kg
Hi Ogie,
Tulisannya singkat, ringan, tapi informatif ^_^
Cheers,
Dee – heydeerahma.com
Hi mba Dee,
Thank you, masih belajar nulis saya.
Wew, Jepang. Salah satau negara yg masuk dalam wishlist saya nih.
Memang rumah di Shirakawa terbat dari kayu semua ya?
Iya. Ngga cuma di Shirakawa, tetapi old town kebanyakan di Jepang masih kayu. Seru banget.
Yuk berangkat April 2019
Ke sananya pas penghujung atau awal winter, nih?Saljunya gak sampai numpuk di loteng.
Hi,
Pas musim Sakura. Akhir Maret kok.
Desanya cantik banget ya jadi ingat film Oshin hahaha
eh mas ogie, salam kenal ya dari #jejakbiru . fotonya ciamik banget, kasih tau dong, pakai kamera apa kalo boleh tau ?
Halo, Salam kenal.
Saya untuk perjalanan kali ini hanya pakai FUJIFILM XT-10 dengan lensa 18mm.
Cheers,
Ogie
Ohhhh Jadi next klo ke Takayama disarankan waktu weekend ya jadi bisa melihat kesibukan weekend dan sekaligus cobain street foodnya.
luamayan lho save 500 Yen klo pakai J Hopper ini. disimpen informasi dengan baik
salam kenal kak, mau nanya disana makanannya ada apa ajaa… ada nasi nggak yaaa ..
Salam kenal kak. Namanya siapa? Kok ngajak kenalan tapi ngga ada namanya :p Ada nasi banyak kak restonya tinggal pilih. 🙂