Dua malam lalu, sedang iseng browsing ke wordpress.com buat cari “racun” untuk motor pribadi, search keyword “knalpot” muncullah artikel tentang Plus minus KNALPOT RACING ATAU KNALPOT standart yang menarik untuk dibaca dan akhirnya saya repost / reblog hanya untuk sharing pengetahuan lagi. Berikut ulasannya:
============================================
Pipa saluran terakhir pada mesin motor atau mobil ini sangat berpengaruh dalam proses pembuangan akhir sebuah mesin bakar. Kenapa,…karena tanpa saluran terakhir pembuangan ini atau misal tidak ada lubang pembuangan ini hampir dipastikan tidak akan tercipta pembakaran didalam ruang bakar sebuah mesin….seperti halnya api dinyalakan diruang hampa tanpa udara, tdk bisa hidup sama sekali.
Nah apa pentingnya saluran terakhir ini diciptakan,..apakah modelnya hanya diperlukan untuk keindahan dari mesin atau bentuk motor atau mobil itu sendiri, ataukah diperlukan suara yang besar mengelegar agar mesin dapat perputar cepat….hhmmm tampaknya banyak awam yang belum mengerti, BIKEART akan mengulas ulang apa yang mungkin telah diketahui namun sangat penting untuk ditelaah lebih lanjut bagi awam atau pro.
Jenis mesin motor atau mobil ada yg dua tak dan 4 tak…sistem pembuangannya sama, yaitu sama-sama untuk melepas gas bakar dari ruang pembakaran. Apa yang membedakannya..tentu selain bentuk dan ukuran pada pipa knalpot ini ada perbedaan sekat-sekat didalamnya. Sekat-sekat ini mempunyai fungsi turbulensi atau mengatur agar gas buang tepat membuang sesuai pola pembakaran didalam mesin.
Pabrikan merancang knalpot std untuk motor-motor keluaran mereka yang dinamakan motor standart, tentu dengan hitungan presisi berdasarkan pertimbangan motor untuk penggunaan harian baik untuk antar anak sekolah, blanja ibu kepasar atau bepergian kekantor maupun untuk touring teman-teman bikers. Bahkan untuk latihan balap atau balap pemula sebenarnya sudah cukup memakai knalpot bawaan pabrikan itu, hanya perlu penyesuaian setelan karburator atau ecu bagi yang bermesin injection. Tapi kenapa dijalan dan orang-orang justru senang memakai knalpot racing dibanding knalpot harian. Itu selera pengguna dengan resiko dari mesin yang pasti beberapa tidak mengerti efek negatif apabila tidak mengerti benar tepat atau tidaknya settingan pembakaran dari mesin mereka.
Bentuk knalpot racing mesin 2 tak pipa membesar pada pangkal setelah keluar mesin lalu gembung ditengah atau dibawah mesin kemudian mengecil lagi menjadi pipa kecil lalu diakhiri silencer atau peredam suara, terkesan manis bentuknya apalagi dibuat dari bahan plat tipis. lain dengan knalpot racing 4 tak,..mulai awal pipa kecil lalu biasanya bertahap membesar pipanya hingga 3 tahap lalu diakhiri dengan silencer lebih besar dari motor 2 tak dengan lubang kira3 2 step seperti pada pipa tengah, bentuk ini lurus landai seperti knalpot stdnya namun biasanya lebih pendek dari panjang stdnya.
Sekarang dilihat nilai plus pemakaian knalpot racing baik dua tak atau 4 tak,…dengan memakai knalpot bersuara lebih keras dari knalpot std maka dari jauh orang akan mengerti bahwa kita sedang berkendara. Dengan knalpot racing ini bagi mtr 2 tak performa naik drastis dibandingkan motor 4 tak. Terasa sekali lonjakan tenaga bahkan dari gigi satu, biasanya pada rpm 7000 tenaga akan terdongkrak drasti memuncak cepat melesat mencapai limit rpm. Hal ini tidak berdampak banyak pada motor 4 tak, dengan pemasangan knalpot racing paling tenaga awal bertambah sedikit sejak rpm 4000 lebih cepat dibanding tenaga yang diperoleh pada motor 2 tak yang baru keluar tenaga dirpm 7000. Penambahan di4 tak terasa signifikan bertambah panjang napas mesin baik gigi awal hingga akhir,…tapi belum tentu dengan pergantian knalpot ini topspeed bisa menyamain ketika mesin 4 tak motor itu tetap menggunakan knalpot standartnya…..why/mengapa…nah binggung juga kan…sedangkan pada motor 2 tak walau belum setting maksimal atau bahkan blum ada settingan yang dirubah tapi performa yang didapat terlihat sepertinya perubahan dengan knalpot racing signifikan. Hal ini disebabkan perputaran kerja dan sistem kerja yang praktis pada mesin 2 tak juga mempengaruhi pola keluar sisa pembakaran tidak serumit pada mesin 4 tak…jadi begitu ganti knalpot langsung wusss…..
Trus gimana caranya dan masa sih,…knalpot std diganti knalpot racing pada motor 4 tak ga merubah topspeed atau malah turun dibanding topspeed std….hhmmm
Penasaran mengapa begitu..ya karena mesin 4 tak lebih rumit…perlu kerja 4 putaran kruk-as baru tercipta pelepasan diruang bakar yang berati tercipta ledakan..sehingga perlu pengukuran yang pas dan akurat agar knalpot racingnya bisa setara dengan knalpot buatan pabrikan yang tentu telah diukur mesin komputer dan dibuat berdasarkan riset…sedangkan rata2 knalpot racing dibuat oleh pabrikan kecil bahkan hanya dibuat oleh pengrajin yang rata2 hanya mengejar penjualan tanpa riset. Tapi kalau dipakai sekedar untuk keamanan suara dan gaya it’s ok tentu dengan resiko ada percepatan kerusakan mesin karena pembuangannya diperlancar over dari permintaan mesin…penjelasan detail next topic…
Pada knalpot racing 4 tak agar mesin aman cukup menganti pilot jet berukuran 1 step lebih besar dari angka stdnya, selama mtr itu digunakan banyak pada rpm rendah dan dipergunakan diperkotaan yang hanya diperlukan rentang rpm 5000 sampai 8000 pemakaian normal. Namun bila sering berkitir diangka 6000 hingga 10000 ada baiknya menggunakan main jet juga yg dinaikkan 1 step dari angka stdnya. so mainjet up 1 step, pilot jet up 1 step be accurate setting… on your bike. Boros yang timbul belakangan…karena penyesuaian itu..tapi itu hal yang wajar seperti berlari kencang pasti butuh tenaga lebih kan….
Ada banyak settingan khusus untuk perlakuan simple pengantian knalpot std ke racing…macam2 variasi setting…next topic lah….hhmmm
Untuk mesin 2 tak…..mesin ini walau simple cara kerjanya namun…lebih kejam…beh…coba tenggok Kawasaki Ninja 250 dan NInja 250 atau NSR 150 bahkan RXKing the master off 2 stroke versi jadul yang populer karena murah serta wuuuhh mantep lah…
4 tak dengan cc gambot 250 macam Ninja two fifty belum tentu dapat cepat melesat melawan RXKing 135cc 2 tak.. percaya atau tidak…apalagi bila 250cc 4 tak diadu dengan 150cc 2 tak….wah baik dari gigi 1 sampai 6 sulit terkejar si 150cc ini…itulah dahsyat serta kejamnya mesin 2 tak…belum lagi knalpotnya racing…..tenaga 2 tak bisa terkatrol hampir 20persen dari orinya..
Namun ati2 bila salah setting meledaklah dia…hancur berkeping2 mulai sehernya, ringnya nempel disilinder, silinder head kop bocel2, hingga stang seher patah dan hancur berkeping….oohhffff…mengapa bisa terjadi…ya itu karena detonasi yang berlebihan dari pola kerja extrem mesin 2 tak…bila salah setting. Sistem pembakaran itu dibutuhkan kombinasi angin, bahan bakar yakni bensin, dan api…ketiganya bekerja harus tepat dan sempurna tanpa kekurangan. Bila salah satu komposisi kurang maka ada efek negatifnya…..mesin malas bekerja, mesin batuk2 seperti flue,…mesin bekerja semakin boros tanpa tenaga..dan terakhir duarrrr….meledak tinggal menghitung dompet tuk kebengkel…kkkk
Pertama sebelum ganti semua pada mesin 2 tak perlu apa…..one movement check your ignition ….apa itu businya dulu dicek….baca petunjuk pembakaran dari busi itu….waduh Pak saya blum lulus sd nih…..baca dan nulis ejaan aja blum bisa gimana blajar mbaca huruf dibusi ya…heheheh…kkkkkk
Sebentar maksud saya bukan membaca huruf dibusi yang terbakar tapi baca dengan hati tanpa kata2…..hhh,,,,…selanjutnya next topic…SETTING 2 TAK DAN 4 TAK…..
-write by bikeart- undercopywrite majalahbikeart-2012